Para Petinggi Oi Pertiwi
PARA PETINGGI Oi PERTIWI
Angga Taufik ( Perintis ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Cudey Pancasona ( Angkatan I ) Melanjutkan Pendidikan Di STIE STEMBI Bandung / Bandung Bussines School
Achmad Sidik Permana ( Angkatan II ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Tasikmalaya
Aris Nurrahman ( Angkatan III ) Melanjutkan Pendidikan Di Politehnik Kesehatan Tasikmalaya
Galih Guntara ( Angkatan IV ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Bandung
Muhammad Eki Ramdani ( Angkatan V ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Imam Pirmanda ( Angkatan VI ) Melanjutkan Pendidikan Di STIKES MUHAMADIAH Tasikmalaya
Dzwiky Khermawan ( Angkatan VII ) Melanjutkan Pendidikan Di Sekolah Kemiliteran Palembang
Bima Sakti Bintang Perkasa ( Angkatan VIII ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Indonesia Tasikmalaya Jurusan Matematika
Lucky Herdiansyah (Angkatan IX)
Angga Taufik ( Perintis ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Cudey Pancasona ( Angkatan I ) Melanjutkan Pendidikan Di STIE STEMBI Bandung / Bandung Bussines School
Achmad Sidik Permana ( Angkatan II ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Tasikmalaya
Aris Nurrahman ( Angkatan III ) Melanjutkan Pendidikan Di Politehnik Kesehatan Tasikmalaya
Galih Guntara ( Angkatan IV ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Bandung
Muhammad Eki Ramdani ( Angkatan V ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Imam Pirmanda ( Angkatan VI ) Melanjutkan Pendidikan Di STIKES MUHAMADIAH Tasikmalaya
Dzwiky Khermawan ( Angkatan VII ) Melanjutkan Pendidikan Di Sekolah Kemiliteran Palembang
Bima Sakti Bintang Perkasa ( Angkatan VIII ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Indonesia Tasikmalaya Jurusan Matematika
Lucky Herdiansyah (Angkatan IX)
Jumat, 02 Desember 2011
SIKLUS ORGANISASI
Siklus hidup organisasi adalah suatu tahapan perkembangan yang dialami oleh
setiap organisasi beserta kondisi, kesulitan dan masalah-masalah transisi serta im-
plikasi yang mengikuti dari setiap perkembangan tersebut. Seperti juga kehidupan
organisme, pertumbuhan dan kemunduran setiap organisasi terutama disebabkan
oleh dua faktor yaitu fleksibilitas dalam merespon setiap perubahan lingkungan dan
”kekakuan” (controllability) dalam merespon setiap perubahan (Adizes, 1996)
Setiap tahapan-tahapan yang dilalui oleh organisasi akan selalu memunculkan
kesulitan atau masalah yang memerlukan penanganan baik secara internal maupun
intervensi dari pihak luar (eksternal). Tahapan perkembangan organisasi sendiri sebe-
narnya dapat diprediksi dan bersifat repetitif (Adizes, 1999). Oleh karena itu pema-
haman terhadap setiap perkembangan tahapan organisasi memberikan kemampuan
kepada pimpinan organisasi untuk secara proaktif dan preventif dan menyongsong
persoalan-persoalan organisasi dimasa datang, atau jika tidak mampu, bagaimana
sebisa mungkin menghindari masalah-masalah tersebut
7 SIKLUS ORGANISASI :
1. Masa Pengenalan ( Courtship)
Ciri utama organisasi pada masa pengenalan adalah, banyaknya ide atau gagasan
yang ingin diwujudkan, meskipun organisasi belum berdiri. Banyak sekali gagasan-
gagasan tentang masa depan, tanpa adanya kegiatan yang nyata.
Karenanya pada tahap ini antusiasme sangat tinggi dan ketertarikan secara emo-
sional. Antusiasme dan ketertarikan secara emosional yang sangat tinggi itulah yang
membangkitkan komitmen
Perkembangan dalam masa pengenalan menunjukkan ciri-ciri normal yaitu; apa-
bila komitmen disertai dengan uji kenyataan secara realistis dan risiko diperhitungkan
secara moderat.
Sedangkan ciri-ciri abnormal yaitu gagasan tidak diuji secara realistis dan sesuai
dengan kenyataan dan risiko tidak diperhitungkan secara moderat
Gagasan-gagasan yang tidak realistis dan berisiko tinggi, memungkinkan or-
ganisasi hanya berwujud dalam gagasan dan angan-angan. Dalam bahasa yang lain,
organisasi akan mengalami ”keguguran” sebelum lahir
2. Masa Bayi (Infant Periode)
Gagasan-gagasan dan ide yang dibangun pada tahap pengenalan apabila disertai ke-
mampuan untuk mewujudkannya merupakan siklus awal dari kehidupan organisasi.
Tentu saja tidak semua gagasan dapat diwujudkan, karena hal itu berkaitan lang-
sung dengan ketersediaan dan kemampuan sumberdaya organisasi, baik sumberdaya
manusia (SDM) maupun sumberdaya lainnya.
Meskipun risiko telah diperhitungkan secara moderat, organisasi pada tahap
awal membutuhkan kerja keras dan aktivitas-aktivitas berkelanjutan yang dilakukan
oleh pendiri atau penggagas.
Satu hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa pada tahap ini aktivitas organ-
isasi masih bertumpu pada pimpinan atau pendiri (baik dalam komitmen maupun da-
lam pengambilan keputusan). Oleh karenanya sistem dan prosedur masih sederhana,
pengelolaan serta struktur hirarkinya sempit.
Tanpa komitmen dari pendiri untuk memberikan ”kasih sayang” kepada or-
ganisasi (dalam bentuk perhatian, tenaga, bahkan uang), maka organisasi akan mati
dikala masih bayi (infant mortality)
3. Masa Anak-Anak (Go-Go)
Organisasi yang berhasil mewujudkan gagasan dalam bentuk yang nyata dianggap
telah melewati masa awal. Dalam jumlah terbatas, ide-ide dapat dilaksanakan dan
mulai menunjukkan aktivitas walaupun dalam skala terbatas.
Keberhasilan dalam masa ini akan mendorong pendiri untuk memperbanyak
ide dan mencoba untuk mewujudkan setiap ide yang muncul dalam angan-angan.
Akhirnya banyak sekali ide yang ingin direalisasikan.
Setiap peluang dan kesempatan ”disambar” tanpa memperhitungkan kekuatan
sumberdaya organisasi, tanpa menentukan skala prioritas, karena semua adalah prior-
itas. Akibatnya banyak sekali pekerjaan yang harus dikerjakan pada saat bersamaan.
Sindrom ”go-go” adalah semua ingin digarap, persis seorang anak yang se-
lalu melahap apa saja yang ditemukan, tak perduli makanan atau bukan. Organisasi
dikendalikan oleh setiap ”temuan” peluang, bukan organisasi yang mengendalikan
peluang.
4. Masa Dewasa
Organisasi yang berhasil melewati masa Go-Go yaitu yang secara selektif memilih
peluang - bidang untuk digarap - dikerjakan, apakah melalui penetapan skala prioritas
secara seksama, pilihan yang paling realistis atau secara radikal mengganti tujuan,
menetapkan kembali ”visi” dan ”misi” organisasi.
Organisasi yang berhasil melewati masa ini telah mencapai kedewasaan yang
dicirikan berfikir dan bertindak realistis serta bekerja dalam level risiko yang mod-
erat.
Tentu saja penggantian tujuan ini membutuhkan perenungan, pemikiran, waktu,
memerlukan refleksi. Risikonya, pada saat orang bertempur memperebutkan berbagai
peluang untuk dikerjakan, masuk dalam bidang-bidang garapan, organisasi ini masih
berasik-asik dengan program rekayasa ulang atau jargon-jargon reformasi.
Oleh karena itu, refleksi dan perumusan penggantian tujuan harus dilaksanakan
secara seksama, agar momentum tidak hilang dan organisasi mengalami penurunan
atau ”penuaan” dini (premature aging), dalam arti organisasi belum sampai kepada
visi dan misi yang diimpikan, komitmen dan sumberdaya sudah berkurang dan tidak
efektif lagi untuk berjuang, akhirnya organisasi mengalami penuaan dini (Premature
Aging)
5. Masa Puncak Organisasi
Organisasi yang berhasil melewati masa dewasa akan mencapai masa puncak organ-
isasi. Hal ini ditandai dengan sasaran-sasaran yang secara realistis ditetapkan berhasil
dicapai dengan baik.
Organisasi dapat dikendalikan dengan baik karena sistem dan prosedur, serta
mekanisme pengambilan keputusan telah tersusun dengan baik serta diterapkan se-
cara konsekwen. Kendati, organisasi secara ketat menjalankan sistem dan prosedur,
organisasi tetap fleksibel dalam arti masih mampu mengadopsi berbagai perubahan-
perubahan yang terjadi di lingkungan.
Oleh karena itu tahap ini disebut pula sebagai tahap Go-Go kedua atau second
birth new infant. Organisasi secara agresif mencari berbagai peluang dan kesem-
patan untuk memperluas usaha dan diversifikasi berbagai bidang usaha), namun
dibarengi dengan perhitungan dan prediksi secara ketat dan pengendalian dalam
implementasinya.
6. Masa Stabilitas Organisasi
Apabila organsisasi secara konsisten mampu mempertahankan masa puncak selama
beberapa periode tertentu, maka dapat dikatakan bahwa organisasi itu mengalami
atau berada pada posisi kestabilan. Tentu saja pada tahap ini banyak sekali ”godaan”
dan tantangan yang muncul secara internal maupun eksternal
7. Masa Penurunan dan Kematian Organisasi
Secara internal godaan yang muncul adalah munculnya rutinitas pekerjaan sehingga
mematikan kreativitas dan inovasi. Setiap gagasan atau inovasi muncul selalu akan
mengganggu kestabilan. Jargon ” jangan mengganggu suasana yang sudah kondusif”
merupakan senjata untuk mematikan setiap inovasi dan kreativitas.
Jika situasi ini terus berlanjut, maka lama kelamaan akan memunculkan kubu-
kubu yang saling berseberangan, atau bahkan saling bermusuhan secara terang-
terangan maupun sembunyi-sembunyi (konflik). Dari segi analisa struktur organisais,
konflik merupakan suatu ciri dimana struktur yang ada sudah tidak efektif atau defi-
ciency ( Daft, 1992) daManakala ini terjadi, maka suasana saling curiga-mencurigai
akan terjadi.
Setiap orang selalu berancang-ancang untuk menjatuhkan lawan konfrontasinya
secara fisik (memecat, merumahkan) maupun secara mental psikologik dengan
memainkan berbagai kartu truf masing-masing dengan mencari kelemahan pihak
lainnya. Semua daya upaya difokuskan kepada usaha-usaha untuk menjatuhkan
lawan.
Sementara implementasi tujuan-tujuan organisasi menjadi terbengkalai.
Akhirnya ketika organisasi menghadapi masalah, yang terjadi adalah saling
menyalahkan, bukan mencari penyebab dan solusi untuk memecahkan masalah.
Karena organisasi terus menerus dilanda konflik, sementara pelayanan atau im-
plementasi organisasi menjadi terabaikan, maka yang mengemuka dalam organisasi
adalah kepentingan-kepentingan politik dari masing-masing pihak yang bertikai.
Komitmen yang semula dibangun pada tahap awal pendirian organisasi, tidak
ada lagi. Banyak anggota organisasi yang exodus keluar atau mengundurkan diri
(exit) (Hirschman, 1970).
Jika para anggota organisasi yang exodus, atau jika pun bertahan namun komit-
men sudah tidak ada lagi sebagai pemersatu gerak langkah tujuan organisasi, maka
pada saat itu organisasi, kendati secara formal masih berdiri, secara riil sudah mati.
TOKOH KITA 2009-2012
Dr. Sony Teguh Trilaksono., M.Ed., M.BA adalah Ketua Umum Oi Pusat (BPP Oi) Periode 2009 s/d 2012, Perhatian beliau kepada kami dapat kami rasakan. Harapan Kami semoga nanti beliau terpilih kembali menjadi Ketua Umum Oi Pusat
DZWIKI KHERMAWAN
Dzwiki adalah ketua (2010) Setelah lulus dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya beliau bercita-cita ingin menjadi seorang TNI
IMAM PIRMANDA
Imam Pirmanda adalah ketua (2009) setelah lulus dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya, beliau melanjutkan pendidikannya di STIKES MUHAMADIAH Tasikmalaya (Perawat)
MUHAMMAD EKI RAMDANI
Muhammad Eki Ramdani yang lebih akrab dipanggil Eki merupakan ketua (2008) setelah lulus dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya beliau melanjutkan sekolahnya di UNIVERSITA SILIWANGI Tasikmalaya (Tehnik Sipil)
GALIH GUNTARA
Galih adalah ketua (2007) setelah lulus dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya beliau merantau ke Bandung untuk melanjutkan sekolahnya di UNIVERSITAS PENDIDIKAN Bandung
ARIS NURAHMAN
Aris Nurahman adalah ketua (2006) setelah lulus dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya, beliau melanjutkan pendidikannya di POLITEHNIK KESEHATAN Tasikmalaya
ACHMAD SIDIQ
Achmad Sidiq merupakan Ketua Ke-2 (2005) setelah lulus dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya beliau melanjutkan studynya di UNIVERSITAS PENDIDIKAN Tasikmalaya
CUDEY HAKUMBARA
Cudey Hakumbara yang memiliki nama asli Rizki Agusteen, Beliau adalah Ketua (2004) yang telah Menandatangani Peresmian Oi Pertiwi menjadi Organisasi Ekstrakulikuler di SMA Negeri 3 Tasikmalaya bersama Kepala Sekolahnya, Setelah lulus sekolah beliau melanjutkan pendidikannya di STIE STEMBI/Bandung Bussines School (Akuntansi Perpajakan)
ANGGA TAUFIK
ANGGA TAUFIK atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan Angga Kutil, beliau adalah Ketua (2003) yang pertama kali merintis Organisasi Oi Pertiwi di Tasikmalaya,Setelah lulus dari SMA Negeri 3 Tasikmalaya beliau melanjutkan Studynya di UNIVERSITAS SILIWANGI Tasikmalaya (Fakultas Ilmu Pendidikan)
MUNAS Oi KE - 4
Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa Arab yang berarti berunding, urun rembuk atau mengatakan dan mengajukan sesuatu.Istilah-istilah lain dalam tata Negara Indonesia dan kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan “syuro”, “rembug desa”, “kerapatan nagari” bahkan “demokrasi”. Kewajiban musyawarah hanya untuk urusan keduniawian. Jadi musyawarah adalah merupakan suatu upaya untuk memecahkan persoalan (mencari jalan keluar) guna mengambil keputusan bersama dalam penyelesaian atau pemecahan masalah yang menyangkut urusan keduniawian.
Saat ini musyawarah selalu dikait-kaitkan dengan dunia politik, demokrasi.Bahkan hal tersebut tidak dapat dipisahkan , pada prinsipnya musyawarah adalah bagian dari demokrasi, dalam demokrasi pancasila penentuan hasil dilakukan dengan cara musyawarah mufakat dan jika terjadi kebuntuan yang berkepanjangan barulah dilakukan votting, jadi demokrasi tidaklah sama dengan votting.Cara votting cenderung dipilih oleh sebagian besar negara demokrasi karena lebih praktis, menghemat waktu dan lebih simpel daripada musyawarah yang berbelit-belit itulah sebabnya votting cenderung identik dengan demokrasi padahal votting sebenarnya adalah salah satu cara dalam mekanisme penentuan pendapat dalam sistem demokrasi.
MUNAS Oi (Musyawarah Nasional Oi) merupakan musyawarah tertinggi, yang saat itu dilaksanakan di Kediri Jawa Timur.
Dzwiki dan Rudy merupakan Perwakilan dari Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya yang menghadiri acara atas rekomendasian dari BPK Oi KOTA Tasikmalaya
Kamis, 01 Desember 2011
PERINGATAN SUMPAH PEMUDA KE - 83
Sumpah Pemuda merupakan bukti otentik bahwa pada tanggal 28 Oktober 1928 Bangsa Indonesia dilahirkan, oleh karena itu seharusnya seluruh rakyat Indonesia memperingati momentum 28 Oktober sebagai hari lahirnya bangsa Indonesia, proses kelahiran Bangsa Indonesia ini merupakan buah dari perjuangan rakyat yang selama ratusan tahun tertindas dibawah kekuasaan kaum kolonialis pada saat itu, kondisi ketertindasan inilah yang kemudian mendorong para pemuda pada saat itu untuk membulatkan tekad demi mengangkat harkat dan martabat hidup orang Indonesia asli, tekad inilah yang menjadi komitmen perjuangan rakyat Indonesia hingga berhasil mencapai kemerdekaannya 17 tahun kemudian yaitu pada 17 Agustus 1945.
Pada kesempatan ini Kementerian Pemuda dan Olahraga, Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya, Yayasan Seladarma, PMI Cab Tasikmalaya, Panin Bank Melaksanakan Kegiatan Aksi Sosial Kemanusiaan 'DONOR DARAH dan Pembagian Sembako' dalam rangka peringatan hari Sumpah Pemuda ke - 83 di Tasikmalaya, Pada tanggal 21 Oktober 2011
MASA PENGENALAN ORGANISASI & BINA ROHANI
Masa Pengenalan Organisasi & Bina Rohani (MPOBR) Organisasi Ekstra Kulikuler Sanggar Seni Oi Pertiwi Tahun Akademik 2011/2012, dilaksanakan pada tanggal :
A. 21 s/d 24 September 2011
- Pelatihan Keorganisasian
- Pelatihan Seni dan Budaya
- Pelatihan Kepemimpinan
- Workshop (Menumbuhkan Kreatifitas & Merintis Industri Kreatif dengan Menggambar)
B. 09 s/d 10 Oktober 2011
- Pelatihan Baris Berbaris/ Kedisiplinan
- Pelantikan
C. 30 Oktober 2011
- Training Of Trainer (Membangun Kekompakan Kelompok)
di Kampus SMA Negeri 3 Tasikmalaya. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 21 Anggota baru angkatan X (sepuluh), yang masuk pada tahun ajaran 2011 / 2012. MPOBR ini bertujuan untuk memperkenalkan anggota baru kepada Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya mulai dari visi dan misi hingga kepada kegiatan dan peraturan serta budaya Sanggar Seni Oi Pertiwi yang berlaku.
Kegiatan yang berlangsung selama beberapa hari ini, diawali dengan upacara pembukaan dan doa bersama serta diakhiri dengan kegiatan Training Of Trainer (Motivation Building) guna membangun kekompakan kelompok. Kegiatan di dalamnya meliputi beberapa pelatihan , serta kegiatan Out bond untuk lebih mengenal lingkungan sekitar SMA Negeri 3 Tasikmalaya.
Setelah kegiatan ini berakhir, diharapkan anggota baru dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan Organisasi serta dapat mengikuti program pembelajaran dengan baik di SMA Negeri 3 Tasikmalaya, sehingga dapat tercipta generasi muda yang handal dan berkualitas.
ULANG TAHUN Oi PERTIWI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA KE - 8
18 AGUSTUS 2011 merupakan saat dimana seluruh umat ISLAM berpuasa, pada waktu itu Pengurus Kelompok Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya merayakan hari ulang tahunnya yang ke delapan (8)adapun rangkaian acaranya :
- Opening Ceremony
- Pentas Seni
- Kultum
- Buka Bersama
- Tarawih Bersama
- Futsal
- Potong Kue
- Pesta Kembang Api
- Closing Ceremony
Harapan Kami, semoga Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya bisa lebih baik lagi untuk kedepannya.
BERKARYA UNTUK BANGSA 12 TAHUN Oi
Berkarya artinya mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya. Islam sangat menganjurkan agar umatnya dapat saling menghargai yang didasari oleh jiwa yang tulus. Menghargai hasil karya orang lain berarti kita menghargai orang yang berkarya itu. Begitu juga sebaliknya, mencelanya berarti kita mencela yang menciptakannya.
Menghargai hasil karya orang lain merupakan salah satu upaya untuk membina keserasian dn kerukunan hidup antar manusia agar terwujud kehidupan yang saling menghormati dan menghargai sesuai dengan harkat kemanusiaan. Menghargai hasil karya orang lain adalah sifat terpuji yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari.
TEPAT PADA TANGGAL 16 AGUSTUS 2011, PENGURUS KELOMPOK SANGGAR SENI Oi PERTIWI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA MENDAPATKAN KESEMPATAN UNTUK MENGISI ACARA DI LEUWINANGGUNG DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI ULANG TAHUN Oi NASIONAL KE 12
HUT Oi NASIONAL KE - 12
Ulang tahun atau Milad (dalam bahasa arab) pertama kali dimulai di Eropa. Dimulai dengan ketakutan akan adanya roh jahat yang akan datang pada saat akan berulang tahun, untuk menjaganya dari hal-hal yang jahat, teman-teman dan keluarga diundang datang saat sesorang berulang tahun untuk memberikan do’a serta pengharapan yang baik bagi yang berulang tahun. Memberikan kado juga dipercaya dapat memberikan rasa gembira bagi orang yang berulang tahun sehingga dapat mengusir roh-roh jahat tersebut.
Merayakan ulang tahun merupakan sejarah lama. Orang-orang jaman dahulu tidak mengetahui dengan pasti hari kelahiran mereka, karena waktu itu mereka menggunakan tanda waktu dari pergantian bulan dan musim. Sejalan dengan peradaban manusia, diciptakanlah kalender. Kalender memudahkan manusia untuk mengingat dan merayakan hal-hal penting setiap tahunnya, dan ulang tahun merupakan salah satunya.
Banyak simbol-simbol yang diasosiasikan atau berhubungan dengan ulang tahun sejak ratusan tahun lalu. Ada sedikit penjelasan mengapa perayaan ulang tahun harus menggunakan kue. Salah satu cerita mengatakan, karena waktu dulu bangsa Yunani menggunakan kue untuk persembahan ke kuil dewi bulan, Artemis. Mereka menggunakan kue berbentuk bulat yang merepresentasikan bulan purnama. Cerita lainnya tentang kue ulang tahun yang bermula di Jerman yang disebut sebagai “Geburtstagorten” adalah salah satu tipe kue ulang tahun yang biasa digunakan saat ulang tahun. Kue ini adalah kue dengan beberapa layer yang rasanya lebih manis dari kue berbahan roti.
Simbol lain yang selalu menyertai kue ulang tahun adalah penggunaan lilin ulang tahun di atas kue. Orang Yunani yang mempersembahkan kue mereka ke dewi Artemis juga meletakan lilin-lilin di atasnya karena membuat kue tersebut terlihat terang menyala sepeti bulan (gibbons, 1986). Orang Jerman terkenal sebagai orang yang ahli membuat lilin dan juga mulai membuat lilin-lilin kecil untuk kue mereka. Beberapa orang mengatakan bahwa lilin diletakan dengan alasan keagamaan/religi. Beberapa orang jerman meletakan lilin besar di tengah-tengah kue mereka untuk menandakan “Terangnya Kehidupan” (Corwin,1986). Yang lainnya percaya bahwa asap dari lilin tersebut akan membawa pengharapan mereka ke surga.
Saat ini banyak orang hanya mengucapkan pengharapan di dalam hati sambil meniup lilin. Mereka percaya bahwa meniup semua lilin yang ada dalam satu hembusan akan membawa nasib baik. Pesta ulang tahun biasanya diadakan supaya orang yang berulang tahun dapat meniup lilinnya.
Ada juga mitos yang mengatakan bahwa ketika kita memakan kata-kata yang ada di atas kue, kata-kata tersebut akan menjadi kenyataan. Jadi dengan memakan “Happy Birthday” akan membawa kebahagiaan.
dan pada kesempatan ini tepat tanggal 16 Agustus 2011 ORMAS Oi berusia 12 Tahun,
Rabu, 28 September 2011
WORKSHOP Bersama Irfan Abdul Rohman., S.Pd.
Tema : Menumbuhkan Kreatifitas & Merintis Industri Kreatif dengan MENGGAMBAR
Pemateri : Bapak Irfan Abdul Rohman.,S.Pd.
Pelaksanaan : Sabtu, 24 September 2011
Waktu : 14.00 s/d Selesai
Lokasi : SMA Negeri 3 Tasikmalaya
MAJELIS PERTIMBANGAN Oi PERTIWI
Dengan Persetujuan Bersama
ANGGOTA SANGGAR SENI Oi PERTIWI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA, PENGURUS SANGGAR SENI Oi PERTIWI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA, ALUMNI SANGGAR SENI Oi PERTIWI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA dan PRESIDEN SANGGAR SENI Oi PERTIWI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PADA HARI INI, JUM’AT
TANGGAL 02 SEPTEMBER 2011
JAM 15.00 WIB
DI TASIKMALAYA
PRESIDEN SANGGAR SENI Oi PERTIWI SMA NEGERI 3 TASIKMALAYA,
TELAH MERESMIKAN MAJELIS PERTIMBANGAN Oi PERTIWI
Menimbang :
a. bahwa Presiden Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya dalam menjalankan kewenangannya sebagai pemegang kekuasaan memerlukan nasihat dan pertimbangan agar kebijakan yang ditetapkan sesuai dengan prinsip-prinsip hukum dan demokrasi yang baik dalam rangka pencapaian tujuan organisasi
b. bahwa Presiden Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya membentuk suatu majelis pertimbangan yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya
Majelis Pertimbangan Oi Pertiwi adalah suatu lembaga yang bertugas memberikan nasihat dan pertimbangan kepada Presiden Sanggar Seni Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya
Selasa, 06 September 2011
BUKA BERSAMA
Bulan ramadhan merupakan bulan yang penuh dengan keberkahan, selain itu juga kita bisa memanfaatkan tali silaturahmi yang sekian lama tidak terjalin dengan cara berkumpul bersama di acara buka puasa bersama. Buka puasa bersama ini sering sekali disebut “BUKBER”, makna bukber ini dibulan puasa memang at list sangat kental sekali di masyarakat kita.
Sayangnya ini bukanlah ajang yang membuat kita lupa diri akan makna puasa yang terkandung di dalamnya, namun malah mendekatkan diri pada tali silaturahmi antar kerabat maupun orang-orang tersayang yang berada di dekat kita. Biasanya acara ini dilakukan pas waktu menjelang weekand yakni sabtu dan minggu. Dijamin semua tempat makan di mall dan tempat mkn favorit lainnya sudah full.
Buka puasa ini biasanya merupakan ajang yang paling cocok untuk berkumpul kembali atau reunian bersama teman sekolah atau kuliah dulu. Hmmm,,, betapa nikmatnya rasanya ketika kita bisa bernostalgia bersama kerabat yang dulu pernah dekat dengan kita. Namun mungkin saat ini suasananya telah berbeda. Ada yag sudah berkeluarga , bahkan sudah memiliki anak, namun ada juga yang masih menjomblo. Pokoknya makna berbuka puasa bersama merupakan ikatan silaturahmi yang harus tersur menerus terjalin
Senin, 05 September 2011
Kesenian Khas Rakyat Jawa Barat
Adu domba merupakan salah satu kesenian khas rakyat jawa barat yang cukup digemari, terutama di kalangan tradisional. Kesenian ini merupakan peninggalan leluhur yang masih bertahan eksistensinya hingga saat ini. Pada intinya adu domba ialah ajang pamer ketangkasan hewan ternak yang pada akhirnya akan menaikan gengsi suatu perkumpulan ternak tertentu. Para pesertanya ialah peternak-peternak domba yang tersebar hampir di seluruh jawa barat, terutama daerah garut, sumedang, bandung, majalengka dan lainya. Event adu domba dilaksanakan setiap tahun dengan sistim kompetisi, hampir setiap bulan kegiatan ini dilaksanakan bergilir di daerah-daerah. Di bandung arena adu domba salah satunya terletak di lebak siliwangi (di samping lapangan olah raga SABUGA ITB) Setiap event adu domba selalu dipadati oleh penonton. Kegiatan ini juga memiliki gengsi yang cukup tinggi karena banyak tokoh-tokoh sunda yang juga merupakan penggemar sekaligus pemiliknya, seperti Kang Ibing, Dll.
Hadiah yang diperebutkan juga tidak sembarangan, sebuah mobil atau motor adalah hal yang sudah biasa. Ini tidaklah mengherankan karena harga seekor domba adu bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Seperti halnya pertandingan tinju, ajang ini juga dilengkapi oleh juri penilai, wasit dan pelatih domba yang ikut menari jaipongan setiap kali dombanya beraksi. Biasanya setiap pertandingan dibagi ke dalam dua ronde, dan masing-masing ronde terdiri dari sepuluh kali tumbukan kepala. Adu ketangkasan ini juga dibagi ke dalam kelas-kelas yang berbeda berdasarkan bobot domba petarung. Ajang adu domba juga sering kali diselingi oleh atraksi pencak silat, juga musik tradisional. Ini menjadikan kegiatan sangat meriah dan menarik. Sayangnya peomosi yang masih bersifat internal di kalangan penggemar domba, menjadikan atraksi yang memiliki nilai wisata ini belum bisa menarik wisatawan asing dan mendatangkan devisa bagi daerah
.
Kamis, 01 September 2011
RAMPAK KENDANG
Rampak Kendang adalah salah satu kreasi musik tradional yang dimainkan bersama-sama oleh sekitar dua sampai puluhan
pemain. Ditabuh secara bersamaan sesuai musik yang dilantunkan. Tabuhannya memiliki efek suara yang keras
sehingga menimbulkan perhatian para penonton.
Dalam Rampak Kendang, instrumennya tidak hanya kendang saja, tapi dapat divariasikan dengan alat-alat lainnya, seperti :
alat gamelan, Rebab, gitar, dlsb.
Dalam memainkannya, dapat berdiri sendiri, artinya dari rampak kendang itulah membentuk lantunan lagu sendiri, atau
sebagai pengiring dari suatu tari Jaipongan.
Dalam seni pertunjukan, Seni Rampak Kendang telah diterima sebagai salah satu seni kreasi dan telah dipertunjukan pada
acara-acara resmi, baik dilingkup Pemerintahan, lingkup swasta maupun masyarakat umum.
Senin, 29 Agustus 2011
SELAMAT IDUL FITRI 1432 H
Jumat, 26 Agustus 2011
Selamat Datang di Oi Pertiwi
Oi Pertiwi jelajah Gunung Golkar Tasikmalaya
Wisata Borobudur bersama Oi Pertiwi
Siapa tak kenal Candi Borobudur? Candi Budha ini memiliki 1460 relief dan 504 stupa Budha di kompleksnya. Jutaan orang mendamba untuk mengunjungi bangunan yang termasuk dalam World Wonder Heritages ini. Tak mengherankan, sebab secara arsitektural maupun fungsinya sebagai tempat ibadah, Borobudur memang memikat hati.
Borobudur dibangun oleh Raja Samaratungga, salah satu raja kerajaan Mataram Kuno, keturunan Wangsa Syailendra. Berdasarkan prasasti Kayumwungan, seorang Indonesia bernama Hudaya Kandahjaya mengungkapkan bahwa Borobudur adalah sebuah tempat ibadah yang selesai dibangun 26 Mei 824, hampir seratus tahun sejak masa awal dibangun. Nama Borobudur sendiri menurut beberapa orang berarti sebuah gunung yang berteras-teras (budhara), sementara beberapa yang lain mengatakan Borobudur berarti biara yang terletak di tempat tinggi.
Bangunan Borobudur berbentuk punden berundak terdiri dari 10 tingkat. Tingginya 42 meter sebelum direnovasi dan 34,5 meter setelah direnovasi karena tingkat paling bawah digunakan sebagai penahan. Enam tingkat paling bawah berbentuk bujur sangkar dan tiga tingkat di atasnya berbentuk lingkaran dan satu tingkat tertinggi yang berupa stupa Budha yang menghadap ke arah barat. Setiap tingkatan melambangkan tahapan kehidupan manusia. Sesuai mahzab Budha Mahayana, setiap orang yang ingin mencapai tingkat sebagai Budha mesti melalui setiap tingkatan kehidupan tersebut.
Bagian dasar Borobudur, disebut Kamadhatu, melambangkan manusia yang masih terikat nafsu. Empat tingkat di atasnya disebut Rupadhatu melambangkan manusia yang telah dapat membebaskan diri dari nafsu namun masih terikat rupa dan bentuk. Pada tingkat tersebut, patung Budha diletakkan terbuka. Sementara, tiga tingkat di atasnya dimana Budha diletakkan di dalam stupa yang berlubang-lubang disebut Arupadhatu, melambangkan manusia yang telah terbebas dari nafsu, rupa, dan bentuk. Bagian paling atas yang disebut Arupa melambangkan nirwana, tempat Budha bersemayam.
Setiap tingkatan memiliki relief-relief indah yang menunjukkan betapa mahir pembuatnya. Relief itu akan terbaca secara runtut bila anda berjalan searah jarum jam (arah kiri dari pintu masuk candi). Pada reliefnya Borobudur bercerita tentang suatu kisah yang sangat melegenda, yaitu Ramayana. Selain itu, terdapat pula relief yang menggambarkan kondisi masyarakat saat itu. Misalnya, relief tentang aktivitas petani yang mencerminkan tentang kemajuan sistem pertanian saat itu dan relief kapal layar merupakan representasi dari kemajuan pelayaran yang waktu itu berpusat di Bergotta (Semarang).
Pentas Musik Leuwinanggung
Dalam setiap pertunjukan musik (live performance) baik skala besar maupun yang kecil tentu takkan pernah terlepas dengan yang namanya panggung/pentas. Pengertian panggung musik adalah tempat dimana sang bintang atau artis tersebut dalam mempertontonkan keahlian bermusiknya didepan audiens. Dan tentu saja penggunaan panggung dalam hal ini tak boleh hanya memenuhi aspek estetika saja, namun juga sangat diperlukannya suatu sudut agar para pelaku dapat terlihat dengan jelas oleh para audiens tersebut. Karena perlu disadari bahwa prinsip awal dari penggunaan panggung adalah dengan guna para penonton yang harusnya disuguhkan tontonan agar terlihat jelas bukan orang-orang yang diatas panggung menonton audiens. Hubungan antara artis dengan panggung sendiri sangat berhubungan erat, karena panggungatau pentas tersebut dapat membantu komunikasi antara kedua belah pihak: penonton dan aktor di atas pentas.
Oi Pertiwi menjadi salah satu peserta perwakilan dari Tasikmalaya
Saksi Bisu Oi Pertiwi
Gunung Galunggung merupakan gunung berapi dengan ketinggian 2.167 meter di atas permukaan laut, terletak sekitar 17 km dari pusat kota Tasikmalaya. Terdapat beberapa daya tarik wisata yang ditawarkan antara lain obyek wisata dan daya tarik wanawisata dengan areal seluas kurang lebih 120 hektare di bawah pengelolaan Perum Perhutani. Obyek yang lainnya seluas kurang lebih 3 hektar berupa pemandian air panas (Cipanas) lengkap dengan fasilitas kolam renang, kamar mandi dan bak rendam air panas.
Gunung Galunggung mempunyai Hutan Montane 1.200 - 1.500 meter dan Hutan Ericaceous > 1.500 meter.
Gunung Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah. Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa, dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari puncak gunung.
Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1894. Di antara tanggal 7-9 Oktober, terjadi letusan yang menghasilkan awan panas. Lalu tanggal 27 dan 30 Oktober, terjadi lahar yang mengalir pada alur sungai yang sama dengan lahar yang dihasilkan pada letusan 1822. Letusan kali ini menghancurkan 50 desa, sebagian rumah ambruk karena tertimpa hujan abu.
Letusan Galunggung 1982, disertai petir
Pada tahun 1918, di awal bulan Juli, letusan berikutnya terjadi, diawali gempa bumi. Letusan tanggal 6 Juli ini menghasilkan hujan abu setebal 2-5 mm yang terbatas di dalam kawah dan lereng selatan. Dan pada tanggal 9 Juli, tercatat pemunculan kubah lava di dalam danau kawah setinggi 85m dengan ukuran 560x440 m yang kemudian dinamakan gunung Jadi.
Letusan terakhir terjadi pada tanggal 5 Mei 1982 (VEI=4) disertai suara dentuman, pijaran api, dan kilatan halilintar. Kegiatan letusan berlangsung selama 9 bulan dan berakhir pada 8 Januari 1983. Selama periode letusan ini, sekitar 18 orang meninggal, sebagian besar karena sebab tidak langsung (kecelakaan lalu lintas, usia tua, kedinginan dan kekurangan pangan). Perkiraan kerugian sekitar Rp 1 milyar dan 22 desa ditinggal tanpa penghuni.
Letusan pada periode ini juga telah menyebabkan berubahnya peta wilayah pada radius sekitar 20 km dari kawah Galunggung, yaitu mencakup Kecamatan Indihiang, Kecamatan Sukaratu dan Kecamatan Leuwisari. Perubahan peta wilayah tersebut lebih banyak disebabkan oleh terputusnya jaringan jalan dan aliran sungai serta areal perkampungan akibat melimpahnya aliran lava dingin berupa material batuan-kerikil-pasir.
Pada periode pasca letusan (yaitu sekitar tahun 1984-1990) merupakan masa rehabilitasi kawasan bencana, yaitu dengan menata kembali jaringan jalan yang terputus, pengerukan lumpur/pasir pada beberapa aliran sungai dan saluran irigasi (khususnya Cikunten I), kemudian dibangunnya check dam (kantong lahar dingin) di daerah Sinagar sebagai 'benteng' pengaman melimpahnya banjir lahar dingin ke kawasan Kota Tasikmalaya. Pada masa tersebut juga dilakukan eksploitasi pemanfaatan pasir Galunggung yang dianggap berkualitas untuk bahan material bangunan maupun konstruksi jalan raya. Pada tahun-tahun kemudian hingga saat ini usaha pengerukan pasir Galunggung tersebut semakin berkembang, bahkan pada awal perkembangannya (sekitar 1984-1985) dibangun jaringan jalan Kereta Api dari dekat Station KA Indihiang (Kp. Cibungkul-Parakanhonje) ke check dam Sinagar sebagai jalur khusus untuk mengangkut pasir dari Galunggung ke Jakarta. Letusannya juga membuat British Airways Penerbangan 9 tersendat, di tengah jalan
GUNUNG GALUNGGUNG ADALAH TEMPAT PERTAMA KALINYA PELANTIKAN ANGGOTA BARU Oi PERTIWI.
Kebersamaan di Pangandaran
Pantai Indah Pangandaran
Pintu Gerbang Objek Wisata PangandaranObjek wisata yang merupakan primadona pantai di Jawa Barat ini terletak di Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran dengan jarak ± 92 km arah selatan kota Ciamis, memiliki berbagai keistimewaan seperti:
Dapat melihat terbit dan tenggelamnya matahari dari satu tempat yang sama
* Pantainya landai dengan air yang jernih serta jarak antara pasang dan surut relatif lama
sehingga memungkinkan kita untuk berenang dengan amanPasir Putih
* Terdapat pantai dengan hamparan pasir putih
* Tersedia tim penyelamat wisata pantai
* Jalan lingkungan yang beraspal mulus dengan
penerangan jalan yang memadai
Terdapat taman laut dengan ikan-ikan dan kehidupan laut yang mempesona.
Perahu Nelayan PangandaranDengan adanya faktok-faktor penunjang tadi, maka wisatawan yang datang di Pangandaran dapat melakukan kegiatan yang beraneka ragam: berenang, berperahu pesiar, memancing, keliling dengan sepeda, para sailing, jet ski dan lain-lain.
Adapun acara tradisional yang terdapat di sini adalah Hajat Laut, yakni upacara yang dilakukan nelayan di Pangandaran sebagai perwujudan rasa terima kasih mereka terhadap kemurahan Tuhan YME dengan cara melarung sesajen ke laut lepas. Acara ini biasa dilaksanakan pada tiap-tiap bulan Muharam, dengan mengambil tempat di Pantai Timur Pangandaran.
Pesta Hajat LautEvent pariwisata bertaraf internasional yang selalu dilaksanakan di sini adalah Festival Layang-layang Internasional (Pangandaran International Kite Festival) dengan berbagai kegiatan pendukungnya yang bisa kita saksikan pada tiap bulan Juni atau Juli.
Fasilitas yang tersedia:
Sudut lain Pantai Pangandaran1. Lapang parkir yang
cukup luas,
2. Hotel, restoran, penginapan, pondok wisata dengan
tarif bervariasi,
3. Pelayanan pos, telekomunikasi dan money changer,
4. Gedung bioskop, diskotik
5. Pramuwisata dan Pusat Informasi Pariwisata,
6. Bumi perkemahan,
7. Sepeda dan ban renang sewaan,
8. Parasailing dan jetski.
TOUR PANGANDARAN BERSAMA Oi PERTIWI
Kamis, 25 Agustus 2011
DAMAI KAMI SEPANJANG HARI
Dalam kesempatan Hari Damai Sedunia 1 Jan 2011, Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya, ingin mendukung pesan damai Paus di dunia yang diceraiberaikan oleh perang, ketidakadilan, kemiskinan dan kekerasan.
Tgl 1 Januari, hari yang diperuntukkan untuk damai, "Jika kamu ingin membangun Damai, jagalah cinta".
Oi Pertiwi mengadakan acara untuk mengingat seluruh tempat baik di utara maupun di selatan dunia yang menantikan perang berhenti, sumber penderitaan dan "induk" dari kemiskinan, dan berhentinya terorisme dan mengharapkan persatuan dan damai dalam keluarga manusia.
Semua orang yang berkehendak baik, diundang untuk bersatu dalam mempertegas bahwa damai adalah tidak mustahil dan perang bukanlah sesuatu yang tidak dapat dielak.
Aksi Sosial Donor Darah Oi Pertiwi
Simbiosis mutualisme. Itulah yang akan kita rasakan jika kita melakukan donor darah, sebab setiap tetes darah yang kita sumbangkan tidak hanya dapat memberikan kesempatan hidup bagi yang menerima tetapi juga memberikan manfaat kesehatan bagi pendonornya.
Anggapan yang menyatakan mendonorkan darah bisa membuat kita menjadi lemas adalah salah. Saat kita mendonorkan darah, maka tubuh akan bereaksi langsung dengan membuat penggantinya.
Jadi, kita tidak akan mengalami kekurangan darah. Selain membuat tubuh memproduksi darah-darah baru, ada lima manfaat kesehatan lain yang bisa kita rasakan.
1. Menjaga kesehatan jantung
Tingginya kadar zat besi dalam darah akan membuat seseorang menjadi lebih rentan terhadap penyakit jantung. Zat besi yang berlebihan di dalam darah bisa menyebabkan oksidasi kolesterol.
Produk oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang terkena serangan jantung dan stroke. Saat kita rutin mendonorkan darah maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil. Ini artinya menurunkan risiko penyakit jantung.
2. Meningkatkan produksi sel darah merah
Donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang.
Hasilnya, sebagai pendonor kita akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasi pembuatan darah baru.
3. Membantu penurunan berat tubuh
Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 450 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.
4. Mendapatkan kesehatan psikologis
Menyumbangkan hal yang tidak ternilai harganya kepada yang membutuhkan akan membuat kita merasakan kepuasan psikologis. Sebuah penelitian menemukan, orang usia lanjut yang rutin menjadi pendonor darah akan merasakan tetap berenergi dan bugar.
5. Mendeteksi penyakit serius
Setiap kali kita ingin mendonorkan darah, prosedur standarnya adalah darah kita akan diperiksa dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis B, hepatitis C, sifilis, dan malaria.
Bagi yang menerima donor darah, ini adalah informasi penting untuk mengantisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedangkan untuk kita, ini adalah “rambu peringatan” yang baik agar kita lebih perhatian terhadap kondisi kesehatan kita sendiri.
Setelah menginjak usia 18 tahun, cobalah untuk membiasakan diri mendonorkan darah setiap tiga bulan sekali. Tidak hanya akan memberikan perasaan yang senang karena dapat membantu sesama, namun bermanfaat positif bagi kesehatan tubuh kita sendiri.
Iwan Fals Launching Album
Setelah konser bulanan berakhir, Sabtu 20-02-2010, PanggungKita kembali diramaikan dengan kehadiran para fans Iwan Fals. Kehadiran para penggemar fanatik yang lebih dari 1000 orang tersebut karena ingin menyaksikan penampilan Iwan Fals & Band.
Konser kali ini bertema Keseimbangan. Keseimbangan sendiri merupakan tema payung Konser Bulanan Iwan Fals & Band sepanjang tahun 2009. Selain itu, ‘Keseimbangan’ merupakan judul album terbaru Iwan Fals, yang sudah lebih dari 2 tahun tidak mengeluarkan album.
Untuk itu, konser ini bukan hanya merupakan konser penutup dari rangkaian Konser Bulanan Iwan Fals & Band, tapi lebih merupakan konser peluncuran album Iwan Fals ”Keseimbangan” telah resmi diedarkan.
Waktu pergelaran konser juga berbeda. Jika biasanya konser-konser bulanan digelar sore hari, konser kali ini justru digelar pada malam hari, dan disiarkan langsung oleh tvOne.
Tepat pukul 19.30, acara dimulai, dengan naiknya Iwan Fals beserta para awak band yang dihuni oleh Totok ”Edan” Tewel (lead guitar), Heirrie Buchaery (bass), Deni Kurniawan (drum), dan Edi Darome (keyboard). Tanpa basa-basi, lagu Kuda Lumping langsung dimainkan. Sontak saja penonton langsung membuat koor membawakan bait demi bait lagu tersebut sambil berjingkrak-jingkrak.
Setelah lagu Kuda Lumping selesai, Iwan baru menyapa penonton dan penonton pun langsung membalas sapaan Iwan dengan senang. Setelah itu, berturut-turut Iwan menyanyikan lagu-lagu pembuka seperti Libur Kecil Kaum Kusam, Pinggiran Kota Besar, Mata Indah Bola Pingpong, Satu Satu, Bunga Trotoar, dan Asik Nggak Asik.
Seperti biasanya, konser Iwan selalu dihadiri oleh bintang tamu. Pada konser kali ini Roy Jeconiah (Boomerang) dan Lusy Rahmawati dipilih sebagai bintang tamu. Roy Jeconiah bersama Iwan berduet membawakan lagu Pinggiran Kota Besar, dan Lusy berduet bersama Iwan membawakan lagu Satu Satu. Selain itu juga, konser ini dipandul oleh MC Shanty dan Vincent.
Dalam Kesempatan ini Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya ikut berpartisipasi datang ke Leuwinanggung untuk menonton acara yang luar biasa ini
Bang Digo
BANGUNLAH PUTRA-PUTRI IBU PERTIWI
Makna Ibu Pertiwi bagi Indonesia tidak lain adalah tanah airku, tanah tumpah darahku, tempat berlindung, tanah yang suci, tanah yang sakti, hutan gunung sawah dan lautan, simpanan kekayaan. Sang Ibu Pertiwi menjadi sosok seorang ibu yang dicintai, ibu yang membuai dan membesarkan anak anaknya, yang dapat bersedih hati, bersusah hati, berlinangan air mata, merintih dan berdoa, bergembira, dan tempat untuk berbhakti dan mengabdi.
BANGUNLAH PUTRA-PUTRI IBU PERTIWI
T.Oi.Band serial Akustik
Bagi para musisi dan artis professional, musik tidak hanya sekadar berfungsi sebagaimedia ekspresi dan aktualisasi diri. Musik juga merupakan sumber penghasilan.Mereka merekam hasil karya mereka dalam bentuk pita kaset dan cakram padat(Compact Disk/CD) serta menjualnya ke pasaran. Dari hasil penjualannya ini merekamendapatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Selain dalam mediakaset dan CD. Para musisi juga melakukan pertunjukan yang dipungut biaya.Pertunjukan tidak hanya dilakukan di suatu tempat, tetapi juga bisa dilakukan didaerah- daerah lain di Indonesia ataupun di luar Indonesia
MUSIK KALENG
Musik daerah atau musik tradisional adalah musik yang lahir dan berkembang didaerah- daerah di seluruh Indonesia. Ciri khas pada jenis musik ini teletak pada isilagu dan instrumen (alat musiknya). Musik tradisi memiliki karakteristik khas, yaknisyair dan melodinya menggunakan bahasa dan gaya daerah setempat. Indonesiaadalah sebuah negara yang terdiri dari ribuan pulau yang terbentang dari Papuahingga Aceh. Dari sekian banyaknya pulau beserta dengan masyarakatnya tersebutlahir, tumbuh dan berkembang. Seni tradisi yang merupakan identitas, jati diri, mediaekspresi dari masyarakat pendukungnya. Hampir diseluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang khas.Keunikan tersebut bisa dilihat dari teknik permainannya, penyajiannya maupunbentuk/organologi instrumen musikny
DIRGAHAYU Oi PERTIWI
HUT Oi PERTIWI KE 8
Seni musik adalah cetusan ekspresi perasaan atau pikiran yang dikeluarkan secara teratur dalam bentuk bunyi. Bisa dikatakan, bunyi (suara) adalah elemen musik paling dasar. Suara musik yang baik adalah hasil interaksi dari tiga elemen, yaitu: irama, melodi, dan harmoni. Irama adalah pengaturan suara dalam suatu waktu, panjang, pendek dan temponya, dan ini memberikan karakter tersendiri pada setiap musik. Kombinasi beberapa tinggi nada dan irama akan menghasilkan melodi tertentu. Selanjutnya, kombinasi yang baik antara irama dan melodi melahirkan bunyi yang harmoni.
Musik termasuk seni manusia yang paling tua. Bahkan bisa dikatakan, tidak ada sejarah peradaban manusia dilalui tanpa musik
STUDIO MUSIK BPPusat Oi
Musik adalah salah satu media ungkapan kesenian, musik mencerminkan kebudayaan masyarakat pendukungnya. Di dalam musik terkandung nilai dan norma-norma yang menjadi bagian dari proses enkulturasi budaya, baik dalam bentuk formal maupun informal. Musik itu sendiri memiliki bentuk yang khas, baik dari sudut struktual maupun jenisnya dalam kebudayaan.
Oi Pertiwi mendapatkan Kesempatan bermain musik di Studio Musik Badan Pengurus Pusat Oi.
TIBA di SEKRET BADAN PENGURUS PUSAT Oi
KEBERSAMAAN dalam KESEDERHANAAN
sahabat
dalam kebersamaan ini
bersama kita dalam duka
Tertawa dalam canda
merajut asa bersama
dibungkus kecintaan yg sama
dengannyalah kita saling berbagi
menumpahkan segala asa dalam dada
mencari jati diri
dipandu teman sejati
Yang slalu setia menemani
memberi arah di waktu mendua
menopang dikala terjatuh
DRAWING MAGIC
Menggambar selain sebagai hobi dapat juga berguna untuk pengembangan kemampuan visual dalam menggambar sebuah objek yang realis, seperti objek manusia atau objek tiga dimensi lainnya dalam bidang dua dimensi.
DAPATKAN SEGERA BUKU PANDUAN MENGGAMBAR di toko buku kesayangan anda. KARYA Irfan Abdul Rohman ( Salah Satu Pertintis Oi Pertiwi SMA Negeri 3 Tasikmalaya )
Drawing Magic: Panduan Menggambar dengan Pensil
Price per Unit (piece): Rp75 000.00
Ask a question about this product
Penulis: A.R Studio
Ukuran: 21 x 28 cm
Tebal: vi + 152 hlm
Penerbit: mediakita
ISBN: 979-794-298-8
Harga: Rp75.000,-
Buku ini sangat cocok bagi Anda yang hobi menggambar, baik itu gambar realistik, karikatur, komik, atau juga manga. Dengan langkah awal menggambar Pola dasar lebih dulu, lalu melakukan Pembentukan, Pewarnaan, dan Finishing, Anda akan menemukan betapa ajaibnya hasil yang bisa Anda dapatkan.
Rabu, 24 Agustus 2011
Oi Pertiwi Menghadiri ACARA JAMBORE Nasional Oi
Jambore sering kali kita dengar tetapi kebanyakan diantara kita tidak memahami apa sebenarnya makna dari jambore itu sendiri dalam kamus besar bahasa Indonesia arti jambore “rapat akbar" atau pertemuan "besar" dan atau "acara perkemahan besar"
Menurut Susandi M.Pd jambore adalah pertemuan anggota penggalang yang di kemas dalam bentuk perkemahan besar.
Langganan:
Postingan (Atom)