Para Petinggi Oi Pertiwi

PARA PETINGGI Oi PERTIWI

Angga Taufik ( Perintis ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Cudey Pancasona ( Angkatan I ) Melanjutkan Pendidikan Di STIE STEMBI Bandung / Bandung Bussines School
Achmad Sidik Permana ( Angkatan II ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Tasikmalaya
Aris Nurrahman ( Angkatan III ) Melanjutkan Pendidikan Di Politehnik Kesehatan Tasikmalaya
Galih Guntara ( Angkatan IV ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Bandung
Muhammad Eki Ramdani ( Angkatan V ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Siliwangi Tasikmalaya
Imam Pirmanda ( Angkatan VI ) Melanjutkan Pendidikan Di STIKES MUHAMADIAH Tasikmalaya
Dzwiky Khermawan ( Angkatan VII ) Melanjutkan Pendidikan Di Sekolah Kemiliteran Palembang
Bima Sakti Bintang Perkasa ( Angkatan VIII ) Melanjutkan Pendidikan Di Universitas Pendidikan Indonesia Tasikmalaya Jurusan Matematika
Lucky Herdiansyah (Angkatan IX)

Senin, 21 Mei 2012

SUARA HARI Oi Pertiwi SMAN 3 TSM

Makna “Cinta” bagi sebagian orang sering diartikan hanya saat kita sedang jatuh cinta terhadap kekasih, ayah, ibu, keluarga dan teman. Semua itu tidaklah salah dan memang sudah seharusnya seperti itu. Tapi disisi yang lain saat ini ada makna “cinta” yang lain yang sebenarnya memiliki makna yang lebih luas yaitu “Cinta terhadap Sesama dan Lingkungan Sekitar Kita”. Dimana makna cinta yang satu ini sering kita lupakan dan kita abaikan, dan satu yang pasti bahwa hanya sedikit orang yang bisa mencintai terhadap sesama dan lingkunganya lebih tinggi dibandingkan dengan cintanya dengan kekasihnya.
Dan inilah yang sekarang terjadi, kita mendengar dan melihat bagaimana seorang meninggal hanya karena kelaparan. Apakah mungkin dikampung tempat anak yang meninggal ini tidak ada orang yang mampu untuk memberikan sesuap nasi untuknya ?
Seandainya saja jalinan cinta kasih terhadap sesama khususnya disekitar masyarakat tersebut terjalin tentunya peristiwa yang miris ini tidak akan terjadi.
Terkait dengan lingkungan sekitar yang sudah sangat memprihatinkan, Banjir bandang, tanah longsor adalah bukti bagaimana tingkah dan perilaku manusia yang kurang Mencintai dan menjaga lingkunganya sendiri, Hutan yang seharusnya dijadikan sebagai Paru-paru bumi ditebang dan dibakar dengan membabi buta tanpa ampun, Akibatnya bencana banjir dan tanah longsor terjadi dan melanda diberbagai wilayah negeri ini.
Tapi itu semua terjadi bukan karena sebab hilangnya rasa cinta kasih terhadap sesama bangsa ini memang mulai terkikis dan sudah saatnya mulai saat ini kita saling koreksi diri kita masing-masing dan mencoba merubah untuk jauh lebih peduli dan mencintai terhadap sesama dan lingkungan sekitar kita yang sekarang tempat berpijak di Bumi ini.
Hal yang menarik yang dapat kita dengar di banyak tempat adalah mulai muncul gerakan peduli sesama. Gerakan itu di antaranya didorong oleh semangat beragama. Mereka merasa terpangil untuk peduli dan memperhatikan terhadap mereka yang lemah.
Kegiatan tersebut tentu sangat terpuji dan memang sangat diperlukan oleh mereka yang sedang membutuhkannya. Namun sayangnya kegiatan semacam itu belum tumbuh dan berkembang di sem ua kalangan, artinya masih dilakukan oleh orang yang jumlahnya terbatas. Sebaliknya, masih banyak orang yang sebenarnya telah berkelebihan, namun hatinya belum tersentuh tatkala melihat penderitaan orang lain, hingga melakukan kegiatan peduli sesama seperti itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Oi Bersatulah...!!!
silahkan beri komentar untuk posting ini..!!